Sore itu, langit berwarna orange ...
Di markas pusat angkatan laut, suara shirine terdengar keras ketika
sebuah kapal bajak laut melintas di langit. Para pasukan angkatan laut
berlari panik. Sementara sang pemimpin, Sengoku berdiri di lantai atas
gedung pusat sambil melihat keadaan luar.
"Benar-benar gila ..." Ucapnya.
"Seseorang telah melakukan ini semua ..." Tambah Garp yang berada di sebelahnya.
"Dan, hanya satu orang yang ku ketahui dapat melakukannya ..."
Di udara, tampak tak hanya sebuah kapal, namun puluhan kapal angkatan laut melayang-layang dan sebuah kapal bajak laut raksasa melintasi atap gedung pusat. sengoku dan Garp menatap ke atas, ke arah kapal Bajak Laut itu. Bukan hanya mereka berdua. para angkatan laut yang berdiri di bawah juga.
"Sisa-sisa dari generasi Bajak Laut Gold D Roger ..." Tampaknya Sengoku tahu siapa yang berada di balik kapal itu.
"Dimana ia bersembunyi selama 20 tahun ini?
Roger pernah mengalahkannya dan Angkatan laut juga pernah menangkapnya ...
Orang yang telah meloloskan diri dari penjara dan meninggalkan potongan kakinya, Kinjishi no Shiki ..." Ucap Garp.
Seseorang berambut kuning panjang tampak berdiri di atas lampu horizon ...
"Ini hanyalah peringatan ..." Ucapnya ke para angkatan laut.
Whusss ...
Ia kemudian menggerakan tangan kananya dan kapal-kapal angkatan laut yang tadi melayangpun terjatuh ke bawah.
"Uaaaaaggghhhh!!!" Para marine yang berada di dalamnya berteriak.
Jbuagghhhh!!
Kapal-kapal itu menimpa pulau dan menghantam lautan, membuat para angkatan laut panik dan berlari.
"Uagghhhhh ..." Beberapa dari mereka tersapu ombak akibat jatuhnya kapal ke laut.
"Tembak!!!!!" para Marine yang bertugas sebagai pasukan meriam membidik kapal Shiki yang melintas di angkasa.
Jdemmmmm!!
Jduarr!!
Namun, Shiki dan kapalnya terlanjur pergi menjauh,
"Padahal aku berharap kalau kau hanya menjadi sebuah legenda ..." Ucap garp.
"Tapi, kau sudah kembali ...
Untuk membalas dendam pada Dunia ini"
"Zeehahaha!!!!" Tawa keras Shiki terdengar menggema dari kejauhan.
Di sebuah hutan hijau belantara, seseorang berjalan melewati semak-semak belukar. Langkahnya semakin cepat, namun tak sampai berlari. Pemuda bertopi jerami itu tampak tengah tergesa-gesa dan kelelahan. Satu persatu semak mulai dilewatinya. Hingga akhirnya, ia sampai di ujung hutan tersebut dan melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan.
Di depan, tampak pulau-pulau melayang bebas di atas awan ...
Luffy memakai topinya.
"Aku harus segera menemukannya ..."
Whusssss ...
Ia berlari dan kemudian meloncat menuju Pulau di bawahnya, terjun bebas melewati kepulan awan.
"Gomu Gomu no ..." Luffy menyiapkan sebuah teknik.
"Fuusen!!!!!" Tubuhnya berubah menjadi bola karet raksasa dan mendarat dengan selamat.
"Uaaaaaaa!!!" Baru saja mendarat, seekor buaya raksasa mengejarnya dan Luffypun berlari.
"Uaaaaa!!" Luffy terus berlari. Dan sesaat sebelum buaya tadi hendak melahapnya, Luffy meraih dahan dengan tangannya yang memanjang.
Whussss!!! Kemudian ia melesat menjauh.
Jbuaghhhh!!!!
Sementara si buaya, tiba-tiba seekor cumi-cumi raksasa datang dan menghantam tubuhnya dengan tentacle. Melilit dan kemudian memberinya pukulan seribu. Lalu, cumi-cumi raksasa tadi bergerak cepat menuju ke arah Luffy terhempas.
"Wuuhuuuu ..." Luffy mendarat di sebuah reruntuhan yang luas.
"Uaaaaaaaa!!!!" Ia kembali berlari saat cumi-cumi tadi telah benar-benar menyusulnya.
Luffy berlari. Dan di depannya, muncul seekor belalang berukuran tak jauh beda dengan dua mahluk tadi.
"Belalang!???"
Whussssss!!!!
Belalang tadi menebas Luffy dengan 'pedang' di tangannya. Namun, Luffy menghindar dan malah mengenai si monster cumi-cumi.
Jblasshhh!! Jblasssshhh!!! Tak tanggung-tanggung, si belalang langsung menebas si cumi-cumi bertubi-tubi.
Blasshh!! Blashh!! Jblashhh!!!
Tentacle si cumi terpotong-potong.
Whusssss ...
Tal hanya sampai situ, ia kembali menebas tubuh si cumi hingga terpental menghantam reruntuhan.
"Uaaaaaghhhh!!!" Si belalang berdiri di atas sebuah monumen seolah-olah dia adalah yang terkuat.
Namun, rantai saling bunuh ini belum berakhir.
Tanpa ia sadari, dua buah tangan dari seekor Beruang raksasa telah bersiap untuk menangkapnya dari belakang.
Jbuaghhhh!!!!
Ia menangkap dan kemudian melempar tubuh si belalang.
Tanpa menunggu lama lagi, si beruang kembali menangkap, mncengkram tubuh targetnya dan kemudian mensmackdownnya.
Sementara itu, Luffy tampak asyik duduk menonton.
"Muncul lagi ya ...
Pulau apa ini sebenarnya??" Ia bertanya-tanya.
"!?" Tampaknya si beruang mencium bau Luffy dan kini mengarahkan bidikannya ke arah Luffy.
"Uaaghh!!" Si monster berlari menuju Luffy.
"Mau apa dia??" Luffy bangun dan memasang kuda-kuda.
"Hiaaahhh!!!" Luffy berlari ke arah si monster. begitu juga si monster, ia berlari menuju Luffy.
"Gomu Gomu no ..." Luffy meloncat.
"Pistol!!!!" Luffy menembakan tangan panjangnya ke si monster.
Namun, targetnya menghindar.
"!??"
Jbuaghhhh!!!
Monster tadi sukses menghantam tubuh Luffy.
Whusss ...
Luffy terhempas ke sebuah pohon. Ia kemudian menahan kayu di sebelahnya dengan tangan kiri untuk menyiapkan sebuah balista.
"Begitu ya ...
Aku tak boleh kalah dari dia ...
Gear Three!!" Luffy menggigit jempolnya.
Whusssss!!!
Kemudian melontarkan tubuhnya kembali menuju ke si beruang.
"Bone Fuusen!!!" Tangan kanan Luffy menjadi raksasa dan bersiap untuk memukul.
"Gomu Gomu no ...
Gigant Pistol!!!!"
Jbuagggkhhhhh!!!!
Pukulan hebat itu menghantam K.O si beruang naas.
Bhwuuussss ...
Setelah menggunakan jurus tadi, tubuh Luffy mengempes bak balon dan terbang ke udara.
Plokk ...
Ia kemudian mendarat di atas tubuh si cumi-cumi tadi.
"Tadi itu berbahaya ..." Ucap Luffy yang tubuhnya telah mengecil.
"Haah, inilah akibatnya kalau aku menggunakan jurus tadi" Ucapnya.
"Kelihatannya gurita ini enak juga" Ia melihat ke bawah.
....................
Di waktu yang sama, di sebuah kota yang telah tenggelam, tampak Franky, Robin, dan Brook sedang berjalan di sesuatu sejenis jembatan ...
Ketika berjalan, sayup-sayup terdengar sebuah suara ...
"Suara apa itu ya?" Brook berhenti dan melihat ke belakang.
"Aku tak tahu, ayo cepat, kita tak boleh buang-buang waktu ..." Franky dan Robin terus berjalan.
Brook melihat ke arah sebuah bangunan di belakangnya. Dan dari pintu bangunan tersebut, muncul ribuan atau mungkin jutaan pasukan semut yang bergerak ke arah mereka.
"Aaaaaaa!!!???
Tidakkk!!!!" Brook berteriak.
"Ada apa!??" Franky menghadap ke belakang dan langsung berlari ke arah Brook. Robin juga, ia menyusul.
"Semut?? Apa lagi ini!???" Franky terus berlari.
Jutaan semut itu berlari menyerbu ke arah Brook.
"Eh??" Bukannya menyerang, semut itu malah melewati Brook begitu saja.
"Cih, jadi mereka bermaksud menyerang kita ya!??" Franky yang tampaknya menjadi target semut bersiap dengan tembakan tangannya.
"Franky, bukankah tenaga colamu sudah habis??" Robin memperingatkan Franky sebelum menembak.
"Eh!?? Iya ya??" Franky baru ingat.
Whusssssshhh ...
Tiba-tiba, seekor monster laut meloncat dari air dan kembali menceburkan diri.
"!!???" Para semut menoleh ke arah monster tersebut.
"Uaaa!!!!!!!" Teriakan Brook semakin menjadi.
Sementara Franky dan Robin, mereka berlari menjauh.
"Dia datang lagi???" Robin melihat ke arah si monster laut yang meloncat kembali di depan mereka, hendak melahap mereka berdua.
Di belakang, para semut terus menyerang. Franky dan Robin terjebak di tengah-tengah. Tak ada cara lain, Franky bersiap dengan menggunakan tangan kosong.
Namun, sesaat sebelum para semut menyentuhnya, semut-semut itu malah terbang. Tampaknya, kini sasaran semut bukan lagi mereka berdua, melainkan monster laut yang meloncat di udara.
Frooooossttttt!!!!
Semut-semut itu melahap tubuh si monster hingga hanya menyisakan tulang belulang.
Bruaggghhhh!!
Tulang itu kemudian jatuh ke air.
"Woow, jadi sepertiku ..." Ucap Brook.
"Apa kalian berdua baik-baik saja???" Brook berlari menuju dua temannya.
Sett ...
Para semut kembali memasang formasi. Tak cukup hanya dengan monster laut, mereka kembali bersiap menyerang Franky dan Robin.
"Aku tahu sekarang kenapa mereka tidak memakanmu" Ucap Franky.
"Eh??"
"Karena kau tak menarik, kau tak memiliki daging sama sekali ..."
"..." Sejenak Brook terdiam.
"Tunggu!!! Itu sangat tidak sopan!!!!!" Teriaknya.
"Minggir!!!" Brook berlari ke arah pasukan semut sambil menyiapkan pedang tulang.
Jblashh!! Jblashh!! Jblashhh!!!!!
Brokk menebas mereka semua. Namun, para semut tetap berlari.
"Huh ..." Franky dan Robin berjalan dengan tenang ke arah tujuan.
Para semut masih berlari.
Robin dan Franky tampak begitu tenang.
"Hanauta Sancho ..." Brook memasukan pedangnya.
Para semut meloncat ke angkasa, bersiap menyerang Robin dan Franky.
"Yahaza Giri!!!"
Bruassshhhhhhhhhhhh!!!!!!!
Tubuh para semut tercabik-cabik. Darah hijau keluar dari mereka.
Ya, efek tebasan Brook baru saja bereaksi.
Pantas saja, Franky dan Robin tampak tenang-tenang saja karena telah mengetahui hal ini.
"Aku ini memang hanyalah tulang belulang ...
Tapi, aku masih memiliki daya tarik" Ucap Brook.
"Dengan Program dietku" Lanjutnya.
-- One Piece The Movie 10 - Strong World --
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Pulau ini?? Hewan-hewan dan serangga menyerang secara tiba-tiba ...
aku belum pernah mengalami hal ini sebelumnya ..." Ucap Robin.
"Kecerdasan mereka bahkan hampir menyamai manusia ..." Lanjutnya.
"Pulau ini jadi mirip sebuah senjata ..." Tambah Franky.
....................
Para kru Topi jerami menyebar di Pulau-Pulau yang melayang di atas langit.
Di sebuah Pulau yang bersalju ...
Rorona Zoro, harga buronan : 120 juta berry
Tony Tony Chooper, harga buronan : 50 berry
Di sebuah pulau dengan kota yang tenggelam di dalamnya ...
Nico Robin, harga buronan : 80 juta berry
Franky, harga buronan : 44 juta berry
Brook, harga buronan : 33 juta berry
Di sebuah Pulau yang indah, dengan guguran bunga sakura ...
Sanji, harga buronan : 77 juta berry
Ushop, harga buronan : 30 juta berry
Di pulau yang dipenuhi hutan belantara ...
Monkey D Luffy, harga buronan : 300 juta berry
Di sebuah kolam renang ...
Nami, harga buronan : 16 juta berry
....................
Di sebuah kerajaan yang dipenuhi oleh salju ...
Tepatnya di sebuah bagian dari Istana tersebut, terdapat sebuah rumah kaca yang di dalamnya terdapat kolam renang.
Di sana, tampak Nami sedang berenang menelusuri kolam tersebut.
Setelah puas, iapun naik ke atas dan menutupi tubuhnya yang hanya menggunakan bikini dengan handuk.
Treeeett Teeetttt!!!!
Tiba-tiba terdengar sebuah suara aneh.
"Eh??" Nami menoleh ke samping.
Di kejauhan, tampak tiga orang sedang menari di balik kain.
"..." Nami tampak Ilfeel.
Jrengg ...
Tirai dibuka dan tampak wajah-wajah mereka bertiga.
Seekor gorila berwarna pink, seorang doctor berjas putih, dan ...
Kinjishi no Shiki, bajak laut legendaris yang sempat memberi peringatan ke markas Angkatan Laut ...
Treett Teettt ...
Musik terus berbunyi dan mereka tetap menari.
Dengan masih menari, mengikuti irama musik, perlahan mereka bertiga mendekat ke tempat Nami.
Hap ...
Musik berhenti.
"Apa kau sudah memutuskannya, sayang??" Tanya Shiki ke Nami.
"Cepat lepaskan aku dan biarkan aku pergi" Ucap Nami.
"Zehahahaha!! gadis yan keras kepala ..." Teriak Shiki sambil tertawa.
"Yaah, aku tak membencimu kok" Lanjutnya.
"Ahaaa!!!" si Doctor mendapat ide dan kemudian berjalan menuju ke belakang.
Tuit Tuitt Tuittt ...
Suara langkah kakinya begitu aneh.
"Ada apa dengan sepatu sialan itu!???" Bentak Shiki ke arahnya.
"Dr. Indigo!!!!"
"??" Doctor tadi menghentikan langkahnya. Kemudian, ia melakukan suatu gerakan, sejenis bahasa isyarat.
"Sudahlah! Kau mau bilang apa sih!!??" Teriak Shiki yang tak mengerti.
"Aku ingin menunjukan sesuatu padamu!!" Ucap dr. Indigo.
"Cepat! Katakan saja!!!!!" teriak Shiki tak sabaran.
Plok Plok Plok ...
Si Gorila menepuk tangannya.
"Ibu???"
"Itu hanya seekor Gorila!!!" Teriak Dr. Indigo.
"Haikkk ..." Mereka bertiga lalu memasang pose. Aneh sekali.
"Jangan kemari" Ucap Nami datar.
"Kau ini dingin sekali ya, sayang ...
Zehahaha" Ucap Shiki.
Nami menjauh, berdiri di sebelah pohon dan melamun sambil melihat ke arah luar.
"Apa yang sedang mereka lakukan??" Pikirnya.
Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka semua terpencar?? kenapa Nami berada di dalam Istana Kerajaan Shiki?? Semuanya akan segera terjawab ...
-- One Piece The Movie 10 - Strong World --
Beberapa minggu sebelumnya, di sebuah lautan yang luas, tampak Thousand Sunny sedang berlayar ...
"Benar-benar gila ..." Ucapnya.
"Seseorang telah melakukan ini semua ..." Tambah Garp yang berada di sebelahnya.
"Dan, hanya satu orang yang ku ketahui dapat melakukannya ..."
Di udara, tampak tak hanya sebuah kapal, namun puluhan kapal angkatan laut melayang-layang dan sebuah kapal bajak laut raksasa melintasi atap gedung pusat. sengoku dan Garp menatap ke atas, ke arah kapal Bajak Laut itu. Bukan hanya mereka berdua. para angkatan laut yang berdiri di bawah juga.
"Sisa-sisa dari generasi Bajak Laut Gold D Roger ..." Tampaknya Sengoku tahu siapa yang berada di balik kapal itu.
"Dimana ia bersembunyi selama 20 tahun ini?
Roger pernah mengalahkannya dan Angkatan laut juga pernah menangkapnya ...
Orang yang telah meloloskan diri dari penjara dan meninggalkan potongan kakinya, Kinjishi no Shiki ..." Ucap Garp.
Seseorang berambut kuning panjang tampak berdiri di atas lampu horizon ...
"Ini hanyalah peringatan ..." Ucapnya ke para angkatan laut.
Whusss ...
Ia kemudian menggerakan tangan kananya dan kapal-kapal angkatan laut yang tadi melayangpun terjatuh ke bawah.
"Uaaaaaggghhhh!!!" Para marine yang berada di dalamnya berteriak.
Jbuagghhhh!!
Kapal-kapal itu menimpa pulau dan menghantam lautan, membuat para angkatan laut panik dan berlari.
"Uagghhhhh ..." Beberapa dari mereka tersapu ombak akibat jatuhnya kapal ke laut.
"Tembak!!!!!" para Marine yang bertugas sebagai pasukan meriam membidik kapal Shiki yang melintas di angkasa.
Jdemmmmm!!
Jduarr!!
Namun, Shiki dan kapalnya terlanjur pergi menjauh,
"Padahal aku berharap kalau kau hanya menjadi sebuah legenda ..." Ucap garp.
"Tapi, kau sudah kembali ...
Untuk membalas dendam pada Dunia ini"
"Zeehahaha!!!!" Tawa keras Shiki terdengar menggema dari kejauhan.
-- Eichiro Oda Presents --
Text version by www.Beelzeta.com
-- One Piece The Movie 10 - Strong World --
Text version by www.Beelzeta.com
-- One Piece The Movie 10 - Strong World --
Di sebuah hutan hijau belantara, seseorang berjalan melewati semak-semak belukar. Langkahnya semakin cepat, namun tak sampai berlari. Pemuda bertopi jerami itu tampak tengah tergesa-gesa dan kelelahan. Satu persatu semak mulai dilewatinya. Hingga akhirnya, ia sampai di ujung hutan tersebut dan melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan.
Di depan, tampak pulau-pulau melayang bebas di atas awan ...
Luffy memakai topinya.
"Aku harus segera menemukannya ..."
Whusssss ...
Ia berlari dan kemudian meloncat menuju Pulau di bawahnya, terjun bebas melewati kepulan awan.
"Gomu Gomu no ..." Luffy menyiapkan sebuah teknik.
"Fuusen!!!!!" Tubuhnya berubah menjadi bola karet raksasa dan mendarat dengan selamat.
"Uaaaaaaa!!!" Baru saja mendarat, seekor buaya raksasa mengejarnya dan Luffypun berlari.
"Uaaaaa!!" Luffy terus berlari. Dan sesaat sebelum buaya tadi hendak melahapnya, Luffy meraih dahan dengan tangannya yang memanjang.
Whussss!!! Kemudian ia melesat menjauh.
Jbuaghhhh!!!!
Sementara si buaya, tiba-tiba seekor cumi-cumi raksasa datang dan menghantam tubuhnya dengan tentacle. Melilit dan kemudian memberinya pukulan seribu. Lalu, cumi-cumi raksasa tadi bergerak cepat menuju ke arah Luffy terhempas.
"Wuuhuuuu ..." Luffy mendarat di sebuah reruntuhan yang luas.
"Uaaaaaaaa!!!!" Ia kembali berlari saat cumi-cumi tadi telah benar-benar menyusulnya.
Luffy berlari. Dan di depannya, muncul seekor belalang berukuran tak jauh beda dengan dua mahluk tadi.
"Belalang!???"
Whussssss!!!!
Belalang tadi menebas Luffy dengan 'pedang' di tangannya. Namun, Luffy menghindar dan malah mengenai si monster cumi-cumi.
Jblasshhh!! Jblasssshhh!!! Tak tanggung-tanggung, si belalang langsung menebas si cumi-cumi bertubi-tubi.
Blasshh!! Blashh!! Jblashhh!!!
Tentacle si cumi terpotong-potong.
Whusssss ...
Tal hanya sampai situ, ia kembali menebas tubuh si cumi hingga terpental menghantam reruntuhan.
"Uaaaaaghhhh!!!" Si belalang berdiri di atas sebuah monumen seolah-olah dia adalah yang terkuat.
Namun, rantai saling bunuh ini belum berakhir.
Tanpa ia sadari, dua buah tangan dari seekor Beruang raksasa telah bersiap untuk menangkapnya dari belakang.
Jbuaghhhh!!!!
Ia menangkap dan kemudian melempar tubuh si belalang.
Tanpa menunggu lama lagi, si beruang kembali menangkap, mncengkram tubuh targetnya dan kemudian mensmackdownnya.
Sementara itu, Luffy tampak asyik duduk menonton.
"Muncul lagi ya ...
Pulau apa ini sebenarnya??" Ia bertanya-tanya.
"!?" Tampaknya si beruang mencium bau Luffy dan kini mengarahkan bidikannya ke arah Luffy.
"Uaaghh!!" Si monster berlari menuju Luffy.
"Mau apa dia??" Luffy bangun dan memasang kuda-kuda.
"Hiaaahhh!!!" Luffy berlari ke arah si monster. begitu juga si monster, ia berlari menuju Luffy.
"Gomu Gomu no ..." Luffy meloncat.
"Pistol!!!!" Luffy menembakan tangan panjangnya ke si monster.
Namun, targetnya menghindar.
"!??"
Jbuaghhhh!!!
Monster tadi sukses menghantam tubuh Luffy.
Whusss ...
Luffy terhempas ke sebuah pohon. Ia kemudian menahan kayu di sebelahnya dengan tangan kiri untuk menyiapkan sebuah balista.
"Begitu ya ...
Aku tak boleh kalah dari dia ...
Gear Three!!" Luffy menggigit jempolnya.
Whusssss!!!
Kemudian melontarkan tubuhnya kembali menuju ke si beruang.
"Bone Fuusen!!!" Tangan kanan Luffy menjadi raksasa dan bersiap untuk memukul.
"Gomu Gomu no ...
Gigant Pistol!!!!"
Jbuagggkhhhhh!!!!
Pukulan hebat itu menghantam K.O si beruang naas.
Bhwuuussss ...
Setelah menggunakan jurus tadi, tubuh Luffy mengempes bak balon dan terbang ke udara.
Plokk ...
Ia kemudian mendarat di atas tubuh si cumi-cumi tadi.
"Tadi itu berbahaya ..." Ucap Luffy yang tubuhnya telah mengecil.
"Haah, inilah akibatnya kalau aku menggunakan jurus tadi" Ucapnya.
"Kelihatannya gurita ini enak juga" Ia melihat ke bawah.
....................
Di waktu yang sama, di sebuah kota yang telah tenggelam, tampak Franky, Robin, dan Brook sedang berjalan di sesuatu sejenis jembatan ...
Ketika berjalan, sayup-sayup terdengar sebuah suara ...
"Suara apa itu ya?" Brook berhenti dan melihat ke belakang.
"Aku tak tahu, ayo cepat, kita tak boleh buang-buang waktu ..." Franky dan Robin terus berjalan.
Brook melihat ke arah sebuah bangunan di belakangnya. Dan dari pintu bangunan tersebut, muncul ribuan atau mungkin jutaan pasukan semut yang bergerak ke arah mereka.
"Aaaaaaa!!!???
Tidakkk!!!!" Brook berteriak.
"Ada apa!??" Franky menghadap ke belakang dan langsung berlari ke arah Brook. Robin juga, ia menyusul.
"Semut?? Apa lagi ini!???" Franky terus berlari.
Jutaan semut itu berlari menyerbu ke arah Brook.
"Eh??" Bukannya menyerang, semut itu malah melewati Brook begitu saja.
"Cih, jadi mereka bermaksud menyerang kita ya!??" Franky yang tampaknya menjadi target semut bersiap dengan tembakan tangannya.
"Franky, bukankah tenaga colamu sudah habis??" Robin memperingatkan Franky sebelum menembak.
"Eh!?? Iya ya??" Franky baru ingat.
Whusssssshhh ...
Tiba-tiba, seekor monster laut meloncat dari air dan kembali menceburkan diri.
"!!???" Para semut menoleh ke arah monster tersebut.
"Uaaa!!!!!!!" Teriakan Brook semakin menjadi.
Sementara Franky dan Robin, mereka berlari menjauh.
"Dia datang lagi???" Robin melihat ke arah si monster laut yang meloncat kembali di depan mereka, hendak melahap mereka berdua.
Di belakang, para semut terus menyerang. Franky dan Robin terjebak di tengah-tengah. Tak ada cara lain, Franky bersiap dengan menggunakan tangan kosong.
Namun, sesaat sebelum para semut menyentuhnya, semut-semut itu malah terbang. Tampaknya, kini sasaran semut bukan lagi mereka berdua, melainkan monster laut yang meloncat di udara.
Frooooossttttt!!!!
Semut-semut itu melahap tubuh si monster hingga hanya menyisakan tulang belulang.
Bruaggghhhh!!
Tulang itu kemudian jatuh ke air.
"Woow, jadi sepertiku ..." Ucap Brook.
"Apa kalian berdua baik-baik saja???" Brook berlari menuju dua temannya.
Sett ...
Para semut kembali memasang formasi. Tak cukup hanya dengan monster laut, mereka kembali bersiap menyerang Franky dan Robin.
"Aku tahu sekarang kenapa mereka tidak memakanmu" Ucap Franky.
"Eh??"
"Karena kau tak menarik, kau tak memiliki daging sama sekali ..."
"..." Sejenak Brook terdiam.
"Tunggu!!! Itu sangat tidak sopan!!!!!" Teriaknya.
"Minggir!!!" Brook berlari ke arah pasukan semut sambil menyiapkan pedang tulang.
Jblashh!! Jblashh!! Jblashhh!!!!!
Brokk menebas mereka semua. Namun, para semut tetap berlari.
"Huh ..." Franky dan Robin berjalan dengan tenang ke arah tujuan.
Para semut masih berlari.
Robin dan Franky tampak begitu tenang.
"Hanauta Sancho ..." Brook memasukan pedangnya.
Para semut meloncat ke angkasa, bersiap menyerang Robin dan Franky.
"Yahaza Giri!!!"
Bruassshhhhhhhhhhhh!!!!!!!
Tubuh para semut tercabik-cabik. Darah hijau keluar dari mereka.
Ya, efek tebasan Brook baru saja bereaksi.
Pantas saja, Franky dan Robin tampak tenang-tenang saja karena telah mengetahui hal ini.
"Aku ini memang hanyalah tulang belulang ...
Tapi, aku masih memiliki daya tarik" Ucap Brook.
"Dengan Program dietku" Lanjutnya.
-- One Piece The Movie 10 - Strong World --
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Pulau ini?? Hewan-hewan dan serangga menyerang secara tiba-tiba ...
aku belum pernah mengalami hal ini sebelumnya ..." Ucap Robin.
"Kecerdasan mereka bahkan hampir menyamai manusia ..." Lanjutnya.
"Pulau ini jadi mirip sebuah senjata ..." Tambah Franky.
....................
Para kru Topi jerami menyebar di Pulau-Pulau yang melayang di atas langit.
Di sebuah Pulau yang bersalju ...
Rorona Zoro, harga buronan : 120 juta berry
Tony Tony Chooper, harga buronan : 50 berry
Di sebuah pulau dengan kota yang tenggelam di dalamnya ...
Nico Robin, harga buronan : 80 juta berry
Franky, harga buronan : 44 juta berry
Brook, harga buronan : 33 juta berry
Di sebuah Pulau yang indah, dengan guguran bunga sakura ...
Sanji, harga buronan : 77 juta berry
Ushop, harga buronan : 30 juta berry
Di pulau yang dipenuhi hutan belantara ...
Monkey D Luffy, harga buronan : 300 juta berry
Di sebuah kolam renang ...
Nami, harga buronan : 16 juta berry
....................
Di sebuah kerajaan yang dipenuhi oleh salju ...
Tepatnya di sebuah bagian dari Istana tersebut, terdapat sebuah rumah kaca yang di dalamnya terdapat kolam renang.
Di sana, tampak Nami sedang berenang menelusuri kolam tersebut.
Setelah puas, iapun naik ke atas dan menutupi tubuhnya yang hanya menggunakan bikini dengan handuk.
Treeeett Teeetttt!!!!
Tiba-tiba terdengar sebuah suara aneh.
"Eh??" Nami menoleh ke samping.
Di kejauhan, tampak tiga orang sedang menari di balik kain.
"..." Nami tampak Ilfeel.
Jrengg ...
Tirai dibuka dan tampak wajah-wajah mereka bertiga.
Seekor gorila berwarna pink, seorang doctor berjas putih, dan ...
Kinjishi no Shiki, bajak laut legendaris yang sempat memberi peringatan ke markas Angkatan Laut ...
Treett Teettt ...
Musik terus berbunyi dan mereka tetap menari.
Dengan masih menari, mengikuti irama musik, perlahan mereka bertiga mendekat ke tempat Nami.
Hap ...
Musik berhenti.
"Apa kau sudah memutuskannya, sayang??" Tanya Shiki ke Nami.
"Cepat lepaskan aku dan biarkan aku pergi" Ucap Nami.
"Zehahahaha!! gadis yan keras kepala ..." Teriak Shiki sambil tertawa.
"Yaah, aku tak membencimu kok" Lanjutnya.
"Ahaaa!!!" si Doctor mendapat ide dan kemudian berjalan menuju ke belakang.
Tuit Tuitt Tuittt ...
Suara langkah kakinya begitu aneh.
"Ada apa dengan sepatu sialan itu!???" Bentak Shiki ke arahnya.
"Dr. Indigo!!!!"
"??" Doctor tadi menghentikan langkahnya. Kemudian, ia melakukan suatu gerakan, sejenis bahasa isyarat.
"Sudahlah! Kau mau bilang apa sih!!??" Teriak Shiki yang tak mengerti.
"Aku ingin menunjukan sesuatu padamu!!" Ucap dr. Indigo.
"Cepat! Katakan saja!!!!!" teriak Shiki tak sabaran.
Plok Plok Plok ...
Si Gorila menepuk tangannya.
"Ibu???"
"Itu hanya seekor Gorila!!!" Teriak Dr. Indigo.
"Haikkk ..." Mereka bertiga lalu memasang pose. Aneh sekali.
"Jangan kemari" Ucap Nami datar.
"Kau ini dingin sekali ya, sayang ...
Zehahaha" Ucap Shiki.
Nami menjauh, berdiri di sebelah pohon dan melamun sambil melihat ke arah luar.
"Apa yang sedang mereka lakukan??" Pikirnya.
Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka semua terpencar?? kenapa Nami berada di dalam Istana Kerajaan Shiki?? Semuanya akan segera terjawab ...
-- One Piece The Movie 10 - Strong World --
Beberapa minggu sebelumnya, di sebuah lautan yang luas, tampak Thousand Sunny sedang berlayar ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar